Pentingnya
informasi bagi pengambilan keputusan
Sistem
adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan
untuk mencapai tujuan. Ackof dalam Effendy (1989:51) mengatakan bahwa sistem
adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari
bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain. Sementara itu,
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:950) disebutkan bahwa sistem mempunyai
dua pengertian; (a) Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas; dan (b) Susunan yang teratur dari
pandangan, teori, asas, dan sebagainya.
Sistem Informasi memiliki peranan
yang sangat penting di dalam perusahaan. Adapun peranan-peranan tersebut adalah
:
1. Mendukung proses dan operasi bisnis.
2. Mendukung pengambilan keputusan dalam bisnis.
3. Mendukung Berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
1. Mendukung proses dan operasi bisnis.
2. Mendukung pengambilan keputusan dalam bisnis.
3. Mendukung Berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
Sistem informasi dapat dikelompokkan bedasarkan jenis
dukungan yaitu:
1. Sistem pendukung operasi
2. Sistem pendukung manajemen
3. Sistem pakar
4. Sistem manajemen pengetahuan
5. Sistem bisnis fungsional
6. Sistim informasi strategis
7. Sistem informasi lintas fungsi.
1. Sistem pendukung operasi
2. Sistem pendukung manajemen
3. Sistem pakar
4. Sistem manajemen pengetahuan
5. Sistem bisnis fungsional
6. Sistim informasi strategis
7. Sistem informasi lintas fungsi.
Di
dalam ilmu pemasaran kita mengenal apa yang disebut dengan marketing mix yang
biasa kita kenal dengan 4P yaitu product,place,price dan promotion.
Masing-masing unsur saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.
Sistem
Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan
peranan penting dalam sebuah sistem informasi manajemen. Secara teori,
penerapan sebuah Sistem Informasi Manajemen memang tidak harus menggunakan
komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya (pada era sekarang), tidak
mungkin sistem informasi manajemen yang sangat kompleks itu dapat berjalan
dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi Manajemen yang akurat
dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah
komputer-based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Proses
manajemen dimulai dengan perencanaan, kemudian proses pelaksanaan, proses
pengendalian dan pengawasan. Pada setiap proses diperlukan informasi yang
sebagian dihasilkan oleh SIM. SIM sangat bermanfaat bagi para manajer dalam
proses pengambilan keputusan. Sistem ini secara terpadu dan efisien melaksanakan
pengumpulan data, dan menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan para
pengambil keputusan. Sistem ini memberikan kemudahan dalam menyediakan data
secara tepat waktu sesuai dengan kebutuhan.
Pengambilan
keputusan adalah kegiatan yang pada hakikatnya adalah pemilihan alternatif.
Proses pemilihan itu dapat sederhana, dapat pula kompleks. Keputusan yang
diambil mungkin tidak menyangkut banyak pihak tetapi dapat pula membawa
konsekuensi bagi pihak lain, sehingga perlu pertimbangan yang lebih dalam pada saat
seseorang manajer akan memutuskannya.
Nilai
suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa bila tidak
ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat
berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis
jangka panjang. Sedangkan parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi
tersebut menurut Wahyono (2003), ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat
(benefit) dan biaya (cost). Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang,
tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Dapat pula dikatakan bahwa
pengukuran nilai sebuah informasi akan lebih tepat jika menggunakan analisis
cost effectiveness atau cost benefit.
Sedangkan kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh 3 hal pokok, yaitu relevancy, accuracy dan timelinness. Pertama, relevansi (relevancy). Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “how is the message used for problem solving (decision masking)?” Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika ditujukan pada manajer teknik, tetapi akan sangat relevan bila disampaikan pada manajer pemasaran.
Sedangkan kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh 3 hal pokok, yaitu relevancy, accuracy dan timelinness. Pertama, relevansi (relevancy). Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “how is the message used for problem solving (decision masking)?” Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika ditujukan pada manajer teknik, tetapi akan sangat relevan bila disampaikan pada manajer pemasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar